Friday 6 January 2017

Gelombang Dan Getaran

A. PENGERTIAN GETARAN DAN GELOMBANG
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Gelombangadalah suatu getaran yang merambat, selama perambatannya gelombang membawa energi. Pada gelombang, materi yang merambat memerlukan medium, tetapi medium tidak ikut berpindah.
B. JENIS-JENIS GELOMBANG
Walaupun terdapat banyak contoh gelombang dalam kehidupan kita, secara umum hanya terdapat dua jenis gelombang saja, yakni gelombang mekanik dangelombang elektromagnetik. Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan gelombang.
Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan medium untuk berpindah tempat. Gelombang laut, gelombang tali atau gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik. Kita dapat menyaksikan gulungan gelombang laut karena gelombang menggunakan laut sebagai perantara. Kita bisa mendengarkan musik karena gelombang bunyi merambat melalui udara hingga sampai ke telinga kita. Tanpa udara kita tidak akan mendengarkan bunyi. Dalam hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal (transverse wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave).
  • Gelombang Transversal
Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak gelombang. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk gelombang transversal tampak seperti gambar di bawah.


Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air).
Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah.Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda – huruf yunani).Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.

Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan, maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah rambat gelombang. Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah getaran sebuah pegas. Perhatikan gambar di bawah…
Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas.Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkanregangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan(lihat contoh pada gambar di atas).
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata.

Cahaya Dan Optik

A. Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya memancarkan energi cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi radiasi .
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat secara transversal. Cepat rambat ccahaya di ruang hampa kira-kira 300.000 km/s (300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran fisis yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombangcepat rambat gelombang, dan  frekuensi gelombang.
Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya tampak.

     B. Sumber Cahaya
Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Sumber cahaya dibedakan menjadi dua yakni sumber cahaya alami adalah benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, seperti matahari, api dan bioluminesens. Dan sumber cahaya buatan adalah benda yang dapat memancarkan cahaya akibat suatu proses tertentu.
1.  Perambatan Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus. Pembentukan bayangan suatu benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat menurut garis lurus. Anggapan cahaya yang merambat menurut garis lurus disebutoptik geometrik.
Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon,kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.
2.  Bayangan Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan, yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti disebut umbra dan bayangan kabur disebut penumbra.
     C. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Pada pemantulan, berkas cahaya yang datang mengenai suatu benda disebut sinar datang, sedangkan berkas cahaya yang meninggalkan benda (dipantulkan) disebut sinar pantul.
Berkas cahaya yang dipantulkan bergantung pada jenis permukaan benda. Bila cahaya mengenai permukaan kasar maka cahaya akan di pantulkan secara tersebar yang disebut dengan pemantulan baur. Namun, bila cahaya mengenai permukaan yang mulus maka cahaya akan dipantulkan secara teratur yang disebut dengan pemantulan teratur.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca spion dan pembuatan berlian. Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda yang memantulkan cahaya secara baur akan kelihatan redup.
Selain bergantung pada jenis permukaan, pemantulan cahaya selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan cahaya, yang berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
2.    Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sudut sinar datang dan sudut sinar pantul diukur terhadap garis normal.
Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang pantul.
     D. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya, yang terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium lainnya. Pembelokan cahaya ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan atau hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Belanda yang bernama Willebrord van Roijen Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius. Hukum Snellius berbunyi sebagai berikut.
1.     Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan berpotongan di satu titik.
2.    Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Kerapatan medium yang mempengaruhi cepat rambat cahaya, selanjutnya disebut dengan indeks bias. Indeks bias merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di dalam vakum dan cepat rambat cahaya di dalam medium.
Nilai sudut bias, bergantung pada nilai sudut datangnya. Bila sudut datangnya semakin besar maka sudut biasnya juga semakin besar, tetapi pertambahannya tidak terjadi secara linier.
     E. Cahaya Tampak dan Pelangi
Cahaya di alam ini banyak sekali jenisnya. Ada cahaya yang dapat dilihat dan ada cahaya yang tidak dapat dilihat. Cahaya yang tidak dapat dilihat misalnya cahaya sinar-X, sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sianr yang dihailkan oleh zat radioaktif. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya tertentu. Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya tampak yang berwarna putih, sebenarnya terdiri atas sejumlah warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu (Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U). Setiap warna memiliki panjang gelombang dan energi tertentu. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang, tetapi energinya paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek, tetapi energinya paling besar.
Cahya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini disebut dispersi cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu merah, hijau dan biru disebutwarna pokok.
Bab Alat Optik
     A. Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata.
1.  Bagian-bagian Mata
Lensa yang terdapat pada mata manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa cembung. Lensa ini memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa cembung pada mata adalah kemampuannya untuk menebal dan menipis secara otomatis. Kemampuan lensa mata untuk menebal dan menipis disebut dengandaya akomodasi mata.
Berkas cahaya yang masuk ke mata akan difokuskan oleh lensa mata dan dijatuhkan di bagian belakang mata yang disebut retina.  Sifat bayangan yang jatuh ke retina adalah nyata terbalik.
Bagian terluar dari mata terdiri atas kornea dan iris. Korneamerupakan membran transparan yang melindungi mata, sedangkan iris berfungsi sebagai pengontrol jumlah cahaya yang masuk. Iris memiliki lubang kecil di bagian tengahnya yang disebut pupil. Pupil terlihat lebih gelap dibandingkan iris sehingga tidak ada berkas cahaya yang dipantulkan dari bagian ini.
Ketebalan lensa mata diatur oleh otot ciliaris.
2.  Kelainan pada mata
Bila matamu normal maka jarak yang tepat agar mata dapat membaca dengan rileks adalah 25 cm. Jarak baca sejauh 25 cm ini disebut dengan  jarak baca mata normal. Jarak ini merupakan jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jeelas oleh mata normal tanpa rasa sakit. Jarak ini disebut dengan titik dekat mata (punctum proksimum). Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal tanpa rasa sakit disebut sebagai titik jauh (punctum remotum).
Cacat mata bisa dibantu dengan menggunakan kacamata. Berikut ini adalah kelainan mata berdasarkan pergeseran titik dekat dan atau titik jauhnya.
a.  Rabun Dekat (Hipermetropi)
Istilah ini, dimaksudkan untuk mata yang mengalami kelainan tidak bisa melihat jelas benda-benda yang berada pada jarak dekat. Hal ini disebabkan karena kornea mata terlalu tipis sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Upaya lain untuk membantu penderita hipermetropi adalah dentan menggunakan lensa cembung.
b.  Rabun Jauh (Miopi)
Istilah ini ditujukan untuk mata yang mengalami klainan tidak bisa melihat benda-benda yang terlalu jauh. Mata miopi disebabkan oleh kornea mata yang terlalu tebal sehingga bayangan jatuh di depan retina. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa cekung. Bila orang tuanya menderita miopi maka kecenderungan anaknya mengalami cacat mata serupa lebih besar.
c.   Mata Tua (Presbiopi)
Kelainan ini, dialami oleh hampir 100% orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Hilangnya kelenturan lensa mata ini menjadi penyebab utama penderita presbiopi ke atas.
     B. Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera.
1.     Lensa berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu cakupan yang luas dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil.
2.    Dengan menggunakan lensa, maka bayangan yang dihasilkan akan lebih fokus dan jelas.
Pengatur jarak fokus disebut juga dengan istilah zoom. Pengaturan intensitas cahaya yang masuk, dilakukan oleh suatu bagian yang disebutdiafragma. Luasan bukaan diafragma sering disebut dengan apertur.
Pada bagian belakang kamera di mana berkas cahaya jatuh, diletakkanfilm foto. Film ini digunakan untuk merekam berkas tersebut. Film ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang dilapisi oleh bahan kimia yang peka terhadap cahaya. Suatu ukuran kecepatan film atau yang sering disebut dengan ASA.
     C. Kaca Pembesar (Lup)
Lup merupakan  alat optik yang paling sederhana karena hanya terdiri atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat sederhana. Alat ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil. Bayangan yang terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesartegak dan maya.
     D. Mikroskop
Mikroskop dipercaya orang pertama kali ditemukan tahun 1595 olehZacharias Janssens dan ayahnya Hans Janssens, dengan susunan yang sangat primitif, hanya menggunakan dua lensa cembung.
Pada tahun 1665, Robert Hooke memperbaiki kinerja mikroskop agar dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang lebih kecil. Antony Van Leuwenhooke, dengan mikroskop ciptaannya berhasil memperbesar objek yang dilihatnya hingga 70-250 kali dari ukuran sebenarnya. Beliau juga merupakan orang pertama yang melihat bentuk bakteri.
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata) dan lensa objektif(lensa yang mengarah ke objek atau benda).
Pada mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga menggunakan prinsip optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang datang ke tempat benda.
Pengaturan fokus mikroskop dilakukan oleh dua sekrup putar. Sekrup yang lebih besar menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan cepat, sedangkan sekrup putar yang lebih kecil menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan perlahan. Benda yang akan dilihat disiapkan dalam sebuah kaca preparat tipis yang dijepit pada meja mikroskop tempat benda diletakkan.
     E. Teropong
Galileo (abad ke-16) adalah, orang pertama yang mempelajari astronomi dengan mengembangkan sebuah alat bantu untuk melihat objek-objek di langit yang sangat jauh letaknya. Alat tersebut dikenal dengan nama teleskop atauteropong. Semenjak ditemukannya alat ini, berbagai penelitian di bidang astronomi mulai dikembangkan.
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat dibedakan menjadi dua yaitu.
1.  Teropong Bias (Refraktor)
Teropong bias menggunakan lensa untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong bias yaitu.
1.     Lensa pada teropong bias biasanya terikat kuat atau tersusun dengan rapi sehingga selamanya akan dipertahankan seperti itu.
2.    Lensa terletak di dalam tabung sehingga terlindung dari udara luar.
3.    Suhu udara di dalam tabung dapat dijaga tetap atau tidak terpengaruh oleh perubahan suhu udara luar yang bisa mengganggu pembentukan bayangan.
Kerugian dari teropong bias yaitu.
1.     Karena menggunakan lensa maka refraktor ini memiliki cacat warna (abreasi kromatik)
2.    Karena prinsip kerjanya berdasarkan pembiasan maka sebagian dari sinar ultraviolet yang masuk tidak semuanya dibiaskan menuju okuler.
3.    Lensa yang dibuat tebal mengakibatkan cahaya yang melalui lensa akan berkuran intensitasnya
4.    Cukup sulit untuk membuat lensa yang memiliki kedua permukaan benar-benar sama dan mulus.
2.  Teropong Pantul (Reflektor)
Teropong pantul menggunakan cermin untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong pantul yaitu.
1.     Teropong pantul tidak mengalami cacat warna.
2.    Bagian belakang teropong bisa ditutup semua dengan cermin pemantul sehingga teropong akan memiliki cakupan yang lebih luas.
3.    Teropong pantul hanya menggunakan cermin sehingga hanya diperlukan satu sisi permukaan cermin yang harus mulus.
4.    Teropong pantul lebih mudah dibuat sehingga harganya lebih murah.
Kerugian dari teropong pantul yaitu.
1.     Susunan cerminnya mudah terganggu sehingga posisinya mudah bergeser dari posisi semula.
2.    Teropong pantul memiliki tabung terbuka sehingga cerimn-cermin tersebut perlu sering dibersihkan.
3.    Penggunaan cermin tambahan sering kali meenyebabkan terjadinyaefek difraksi .
     F. Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada posisi yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop terdiri atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang membuat periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar kalau melihat langsung ke matahari.

Usaha dan Energi Dalam Fisika

1.Pengertian Usaha
Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika. Untuk memahami perbedaan pengertian tersebut di bawah ini diberikan beberapa contoh dan penjelasannya.

a. Pengertian “Usaha” berdasarkan pengertian sehari-hari:
  1. Bila seseorang mahasiswa ingin lulus dengan IPK yang baik, diperlukan usaha keras untuk belajar
  2. Dosen yang baik, selalu berusaha dengan berbagai cara untuk menerangkan mata kuliahnya, agar dapat difahami dengan baik oleh mahasiswanya.
Dari dua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa kata “Usaha” dalam bahasa sehari-hari menjelaskan hampir semua aktivitas sehari-hari. Kata “usaha” dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan dengan rumus matematis. Tetapi dalam fisika usaha merupakan definisi yang sudah pasti, mempunyai arti dan dapat dinyatakan dengan rumus matematis. Jadi pengertian usaha menurut bahasa sehari-hari sebagai “upaya” untuk mendapatkan sesuatu.

b. Pengertian usaha dalam Fisika
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.

2. Usaha oleh Gaya Konstan
Pengertian usaha yang diterangkan di atas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan nilainya konstan. Besar (nilai) usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya (F) pada suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan kembali dengan kalimat, sebagai berikut:

Besar usaha oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil besar komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang dihasilkan.

Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

W =Fs . S
( 1.1 )



W : Besar Usaha (kg . m 2 /s 2 , joule atau newton . meter)
Fs : Besar komponen gaya pada arah perpindahan (newton)
s : Besar perpindahan (m)

Jika gaya yang bekerja membentuk sudut α dengan arah perpindahan, perhatikan gambar dibawah ini.


Gambar 1 : Sebuah benda yang bermassa m ditarik dengan gaya F 
membentuk sudut α dengan horisontal.

Jika gaya yang melakukan usaha membentuk sudut α dengan perpindahan, maka gaya tersebut dapat diuraikan ke dalam dua komponen, yaitu :

Komponen y :

F y = F sin α

Komponen x, gaya yang searah dengan perpindahan :

F x = F cos α

Sesuai dengan rumus (1.1), Fs merupakan komponen gaya pada arah perpindahan, maka pada rumus (1.1) Fs digantikan dengan F cos α dan dapat dituliskan sebagai:

W = F y . s
W = F cos α s
W = F s cos α
( 1.2 )

Usaha adalah besaran skalar, dimana usaha merupakan perkalian skalar (dot product) antara vektor gaya dan vektor perpindahan. Oleh karena itu usaha merupakan besaran skalar.

W = F . s
( 1.3 )


3. Satuan dan Dimensi Usaha
Untuk mencari satuan dan dimensi usaha, dapat diturunkan dari rumus (1.1). Jika digunakan Satuan Sistem Internasional maka, gaya F dalam newton (kg m/s2) dan perpindahan s dinyatakan dalam meter (m).

Satuan usaha
= satuan gaya x satuan perpindahan
= kg m/s2 x m
= kg m/s2
= joule

Satu Joule adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter
Untuk mencari dimensinya:

dimensi usaha = dimensi gaya x dimensi perpindahan
[ W ] = [ F ] . [ s ]
= MLT-2 . L
= ML2 T-2

4. Usaha yang dihasilkan lebih dari satu gaya
Bila kita melihat kejadian sehari-hari, dapat kita lihat bahwa sebuah benda akan dikenai gaya lebih dari satu. Oleh karenanya, jika ditanya berapa usaha yang dilakukan oleh gaya-gaya tersebut maka haruslah dihitung usaha oleh masing-masing gaya-gaya tersebut, kemudian usaha dari masing-masing gaya tersebut dijumlahkan.

Seandainya pada sebuah benda bekerja 3 buah gaya F1 , F2, dan Fsehingga benda mengalami perpindahan sejauh s. gaya F1 .membentuk sudut α 1 dengan vektor s, F 2 membentuk sudut α2 , dan F3membentuk sudut α3. Berapakah usaha oleh ketiga gaya tersebut terhadap benda.


Gambar 2 :  Usaha oleh beberapa gaya

Usaha masing-masing gaya dapat dicari dengan menggunakan rumus (1.2)

W = F s cos α

Gaya F1 akan melakukan usaha sebesar

W1 = F1 s cos α1

Gaya F 2 akan melakukan usaha sebesar

W2 = F2 s cos α2

Gaya F 3 akan melakukan usaha sebesar

W= F3 s cos α3

Maka Usaha total (Usaha yang dilakukan oleh ketiga gaya tersebut)

W = W1 + W+ W3
W = F1 s cos α1 + F2 s cos α+ F3 s cos α3
( 1.4 )

5. Energi
Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan gerak, misal orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja, Jadi :

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.

Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut :
  1. Transformasi energi : energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin
  2. Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap
  3. Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik
  4. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan


Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi nuklir dan energi kimia.

6. Macam-macam Energi
a. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial adalah energi yang dimiliki akibat kedudukan benda tersebut terhadap bidang acuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan bidang acuan adalah bidang yang diambil sebagai acuan tempat benda mempunyai energi potensial sama dengan nol. Sebagai contoh dari energi potensial, adalah energi pegas yang diregangkan, energi karet ketapel, energi air terjun.

Energi Potensial gravitasi suatu benda yang bermassa m dan berada di dalam medan gravitasi benda lain yang bermassa M (dalam kasus ini diambil bumi yang bermassa M)


( 1.5 )

Dengan titik acuan di tak hingga, dimana :
G = tetapan gravitasi umum = 6,67 x 10-11 N m2 /kg2
M = massa bumi
m = massa benda
r = jarak benda dari pusat bumi

Apabila permukaan bumi sebagai bidang potensial nol dan ketinggian tidak melebihi 1000 km (percepatan gravitasi tidak terlalu berbeda, dianggap konstan), perumusan energi potensial, secara matematis dapat ditulis

E= m g h
( 1.6 )

Keterangan :
Ep = energi potensial (joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian dari muka bumi (m)

Untuk lebih memahaminya, mari kita perhatikan sebuah buku yang berada di atas sebuah meja, maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut mempunyai energi potensial gravitasi terhadap lantai. Jika buku tersebut mempunyai energi potensial gravitasi berarti gaya gravitasi pada benda tersebut mampu melakukan usaha dari tempat semula ke lantai. Dalam kasus ini, bidang lantai dianggap sebagai bidang acuan.

Energi potensial buku
1). Jika lantai sebagai bidang acuan

Ep = m g h

2). Jika bidang meja sebagai bidang acuan

Ep = 0

Dalam hal ini h = 0

b. Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas adalah energi potensial karena adanya tarikan atau penekanan pegas atau kemampuan suatu benda yang dihubungkan dengan pegas untuk berada pada suatu tempat karena panjang pegas berubah sepanjang x

Epegas = 1/2 k.x2

Dimana :
Epegas = energi potensial pegas (joule)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas (m)

c. Energi Kinetik
Sebuah benda yang bermassa m dan bergerak dengan laju v, mempunyai energi kinetik sebesar Ek dengan kata lain , energi kinetik suatu benda adalah energi yang dipunyai benda yang bergerak. Berarti setiap benda yang bergerak, mempunyai energi kinetik Ek , secara matematis, energi kinetik dapat ditulis sebagai:




Gambar 3 : Benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v

E= 1/2 mv2

Dimana:
m = massa benda (kg )
v = laju benda (m/s)
E= energi kinetik (joule )